Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

PINTAR TONTANG HARATI

Gambar
Amsal 1:1-7 “Pintar Tontang Harati” adalah suatu istilah dalam bahasa Dayak Ngaju untuk mengungkapkan kediriaan seorang manusia pada tingkat kualitas tertentu. Bila diterjemahkan, artinya kurang lebih demikian, “Cerdas dan Berhikmat”. Pintar tontang harati memang yang didambakan. Karena hanya manusia yang pintar dan haratilah yang mampu menjalankan hidup dengan baik. Ya, pintar dan harati. Kedua-duanya, itulah keutuhan hidup manusia. Tidak cukup hanya pintar, tetapi juga harati. Pintar yang tanpa harati belumlah menjadi kepintaran yang sesungguhnya. Demikian pun, harati belumlah menjadi harati yang sesungguhnya bila tanpa dilengkapi kepintaran. Pintar tanpa harati maka biasanya menjadi kepintaran yang tak terkendali. Sedangkan harati tanpa ditunjang kecerdasan biasanya juga menjadi harati yang polos, lugu, dungu, sasaran pembodohan! (ay.1-2) “Pintar Tontang Harati” oh, saudara….. tentu semua kita mendambakannya. Hanya sayangnya, masa kini kita banyak menjumpai

MERAGUKAN JANJI ALLAH ADALAH KEBODOHAN

Gambar
Zepanya 3:9-20 “Lidah memang tak bertulang, tak terbatas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir, lain di hati...” itulah bunyi penggalan syair indah sebuah lagu   yang cukup populer di tahun 70-an. Lagu itu hendak bertutur soal janji yang sering tidak ditepati oleh seseorang kepada kekasihnya. Sering menimbulkan kecewa, luka di hati akibat janji yang tak ditepati. Ya, itulah yang sering terjadi bila manusia yang berjanji. Hari ini menyatakan cinta, besok atau lusa jadi lupa. Hari ini ucapkan sayang, besok atau lusa bagai “habis manis sepah dibuang”. Banyak kisah peristiwa dalam hidup ini yang meninggalkan cerita lara dan air mata menyesak dada karena ulah janji-janji anak manusia di muka bumi. Dalam pengalaman nyata, tidak kurang itu juga bisa terjadi antar saudara, teman akrab, teman bisnis, seorang kekasih, seorang yang hendak mencalonkan diri jadi pemimpin. Penipuan sering terjadi juga karena dibumbui janji-janji. Ada juga orang yang tertipu mengharapkan